Polisi Las Vegas Pecahkan Kasus Pembunuhan 42 Tahun yang Lalu dengan Tes DNA

By Nad

nusakini.com - Internasional - Pengujian DNA yang maju dan pengurutan genom telah membantu kepolisian Las Vegas dalam memecahkan kasus pembunuhan gadis berusia 16 tahun yang terjadi 42 tahun yang lalu, menurut pengumuman penyelidik pada hari Senin (29/11).

Kim Bryant dilaporkan menghilang pada 26 Januari 1979, setelah ia tidak kembali ke rumah dari sekolahnya.

Jasadnya kemudian ditemukan di daerah gurun pada 20 Februari 1979. Bryant mendapatkan pelecehan seksual, dan bukti DNA dari pelaku berhasil didapatkan, namun polisi pada saat itu tidak bisa melakukan identifikasi.

Polisi "menginvestigasi kasus ini selama bertahun-tahun tanpa bisa mengidentifikasi pelaku," ucap Letnan Ray Spencer dari divisi pembunuhan Kepolisian Las Vegas (LVMPD). Ia menyatakan beberapa detektif LVMPD bekerja sama untuk mendapatkan informasi baru.

Bukti DNA dari kasus ini dikirimkan ke Othram, Inc., sebuah laboratorium pengurutan forensik di Texas, untuk dilakukan pengujian dan penelitian silsilah setelah mendapatkan donasi finansial dari warga Las Vegas, Justin Woo.

"Sepuluh hari yang lalu, kami diberitahu mengenai profil silsilah yang dibangun oleh lab Othram, berdasarkan sperma yang didapatkan dari jasad Kim Bryant saat sedang diotopsi, menunjukkan bahwa Johnny Blake Peterson adalah orang yang menculik, melakukan pelecehan seksual, dan membunuh Kim Bryant," ucap Spencer dalam konferensi pers.

Peterson saat itu berusia 19 tahun dan merupakan warga Las Vegas. "Ia tidak pernah dicurigai sebagai pelaku dalam pembunuhan ini," kata Spencer.

Peterson meninggal dunia pada bulan Januari 1993.

Ayah Bryant, Edward Elliot, menyampaikan terima kasihnya kepada tim penyelidik atas dedikasi mereka dalam sebuah pernyataan yang dibacakan oleh Spencer dalam konferensi pers.

"Kim adalah gadis yang cantik dengan masa depan yang cerah, kami merasa bahagia mengetahui penyelidikan dilakukan untuk memecahkan kasus-kasus dingin seperti kasusnya," tulis Elliot dalam pernyataannya.

Woo, yang menjadikan pengujian bisa dilakukan karena donasi finansialnya, mengucapkan bela sungkawanya kepada keluarga Bryant, "kami berharap bisa memberikan jawaban kepada Anda."